LAPORAN MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI ISOLASI JAMUR DARI SAMPEL AIR DAN SAYUR

LAPORAN MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

“ISOLASI JAMUR DARI SAMPEL AIR DAN SAYUR”



DISUSUN:

 

NAMA                                     : ZUZI NOPRIANNI

NPM                                        : F0I020097

KELAS                                   : 1 A

DOSEN PENGAMPUH        : SUCI RAHMAWATI, S.Farm,Apt,M.Farm

 

 

 

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

PRODI D3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AKADEMIK 2020/2021







ISOLASI JAMUR DARI SAMPEL AIR DAN SAYUR

       I.            TUJUAN

1.      Mempelajari cara-cara isolasi jamur.

2.      Melakukan teknik isolasi jamur.


    II.            LANDASAN TEORI

            Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita seperti mulut, saluran pencernaan dan kulit. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat menebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Udara, tanah, dan air yang merupakan komponen alam sebagai tempat tinggal kita juga dihuni oleh beragam mikroorganisme. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di lingkungan ini sangatlah beraneka ragam dan masih dalam bentuk campuran Oleh karena itu, di dalam penelaahan terhadap suatu mikroorganisme, selain ditumbuhkan juga perlu dilakukan isolasi. Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakan campuran menjadi satu biakan murni (populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk) Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spesies yang berbeda- beda yang dikenal dengan istilah biakan murni, dengan kata lain terdiri dari beberapa jenis mikroorganisme atau belum murni. Biakan murni ini terdiri dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk (Hans, 1996).

            Di dalam keadaaan yang sebenarnya dapat dikatakan bahwa tidak ada bakteri yang hidup secara tersendiri terlepas dari spesies yang lainnya. Kerap kali bakteri patogen kedapatan bersama- sama dengan bakteri saprob. Untuk menyendirikan atau mengasingkan suatu spesies dikenal beberapa cara, yaitu :

1. Dengan pengenceran. Cara ini dilakukan pertama kali oleh Lister pada tahun 1865. Ia berhasil memelihara Streptococcus lactis dalam piraan murni yang diisolasi dari sampel susu Yang sudah masam. Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam- macam spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar akan didapatkan beberapa koloni yang akan tumbuh dalam medium tersebut, akan tetapi ada juga kemungkinan hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal ini dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel.

 2. Dengan penuangan Robert Koch (1843- 1905) mempunyai metode yang lain, yaitu dengan mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang mudah diencerkan, kemudian sampel tersebut di sebar dalam suatu medium yang terbuat dari kaldu dan gelatin encer. Dengan demikian dia memperoleh suatu piaraan adukan. Setelah medium tersebut mengental maka selang beberapa jam kemudian nampaklah koloni- koloni yang masing- masing dapat dianggap murni. Dengan mengulang pekerjaan di atas, maka akhirnya akan diperoleh piaraan murni yang lebih terjamin. Dalam mengisolasi bakteri,kapang dan khamir dapat menggunakan beberapa metode yaitu dengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran serta micromanipulator. Tetapi, yang paling sering digunakan adalah metode cawan tuang dan cawan gores.

                        Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya :

1. Metode cawan gores Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang sering dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel- sel yang digores.

2. Metode cawan tuang Cara lain untuk memperoleh biakan koloni murni dari populasi campuran mikroorganisme ialah dengan mengencerkan eksperimen dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan yang kemudian di cawankan. Karena konsentrasi sel- sel mikroba di dalam eksperimen pada umumnya tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang- kurangnyya satu di antara cawan – cawan tersebut mengandung koloni- koloni terpisah baik di atas permukaan maupun di dalam agar. Metode ini memboroskan waktu dan bahan namun tidak memerlukan keterampilan yang terlalu tinggi. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan Isolasi Mikroba (sandjaja, 1994).

            Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu: isolasi pada agar cawan, isolasi pada medium cair, dan Isolasi sel tunggal.

1) Isolasi pada agar cawan Prinsip isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu: Metode gores kuadran, dan metode agar cawan tuang Metode gores kuadran. Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal dari satu sel. Metode agar tuang Berbeda dengan metode gores kuadran, cawan tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (50°C), yang kemudian dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan sehingga pada cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah di atas permukaan/di dalam cawan.

2) Isolasi pada medium cair Metode ini dapat dilakukan apabila mikroorganisme tidak dapet tumbuh pada agar cawan. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa kali pengenceran. Semakin tinggi pengenceran peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar.

3) Isolasi sel tunggal Metode ini dilakukukan apabila mikroorganisme berukuran besar dan tidak dapat diisolasi dengan metode agar cawan atau medium cair. Sel mikroorganisme dilihat dengan menggunakan perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis (gandjar, 2006).


 III.            ALAT DAN BAHAN

Alat:

1.      Gelas Ukur

2.      Autoclave

3.      Erlemeyer

4.      Hotplate

5.      Timbangan Digital

6.      Alumunium Foil

7.      Beacker Glass

8.      Vortex Mixer

9.      Tabung Reaksi

10.  Rak Tabung Reaksi

11.  Cawan Petri

12.  Pipet Tetes

13.  Inkubator

14.  Koran

Bahan:

1.      Air

2.      Natrium Agar (NA)

3.      Sayur

4.      Alkohol

  

  1. PROSEDUR KERJA

1.      Lakukan sterilisasi semua alat yang digunakan.

2.      Bungkus alat ke dalam koran terlebih dahulu.

3.      Ambil sampel air 10 ML.

4.      Masukan alat yang telah dibungkus kedalam autoklaf.

5.      Tutup katup autoklaf.

6.      Sambungkan autoklaf ke listrik.

7.      Matikan autoklaf setelah suhu sampai121°C.

8.      Buka katup autoklaf.

9.      Tunggu sampai 15 menit.

10.  Sambil menunggu, cairkan NA yang terdapat di dalam erlemeyer.

11.  Putar-putar NA di atas hotplate

12.  Sambil menunggu NA mencair, timbang sayur sebanyak 10 gram.

13.  Setelah 15 menit, sterilkan tempat dengan cara mengspray tempat dengan alkohol.

14.  Sterilkan tangan saat ingin memegang alat dengan cara mengspray alkohol.

15.  Keluarkan alat dari autoklaf.

16.  Potong-potong sayur sampai sedikit halus.

17.  Homogenkan sampel air yang sudah diambil tadi menggunakan vortex mixer.

18.  Setelah homogen, masukan sampel air ke dalam tabung reaksi dan beri tanda sampel.

19.  Homogenkan juga sampel sayur menggunakan vortex mixer.

20.  Setelah homogen, masukan sampel sayur ke dalam tabung reaksi dan beri tanda sampel.

21.  Setelah NA mencair.

22.  Masukan NA kedalam 3 buah cawan petri sebanyak 2 ML diputar atau diaduk agar merata dan ditunggu sampai mengeras.

23.  Setelah NA mengeras, teteskan sampel kedalam masing-masing cawan petri yang sudah diisi NA tadi.

24.  Setelah semuanya selesai, masukan ke dalam inkubator dengan suhu 27°C, selama 2x24 jam dengan keadaan terbalik.

25.  Perhatikan perubahan yang terjadi dari hasil sampel setelah  2x24 jam.


  1. HASIL DAN PEMBAHASAN

a.       

Hasil




Hasil setelah didiamkan selama  2 x 24 jam di dalam inkubator terlihat adanya perubahan yang terjadi ada pertumbuhan jamur yang terbentuk.

 

b.      Pembahasan

Ada beberapa metode dalam mengisolasi mikroba bakteri (mikroorganisme) yaitu dengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran dan agar miring. Metode-metode ini berdasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga tiap individu spesies dapat dipisahkan dengan lainnya. Prkatikum ini bertujuan untuk mempelajari teknik-teknik di dalam pengisolasian mikroba beserta pemurniannya.

  Pengenceran ini bertujuan untuk mempermudah dalam perhitungan jumlah koloni mikroba yang tumbuh, baik warna maupun karakteristik lainnya. Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa bentuk, tepian, warna dan elevasi dari bakteri. Untuk bakteri, bentuknya ada yang bundar, rizoid, tidak beraturan dan menyebar dengan yang tepian siliat, berlekuk, bercabang, berombak, dan licin. Warna yang dapat dilihat dari koloni bakteri pada sampel ini adalah semua berwarna putih susu dan elevasi pada semua sampel ini datar da nada pula yang cembung.

  Koloni- koloni yang telah ditentukan pada masing- masing medium kemudian diidentifikasi morfologinya yaitu bentuk luar, warna, struktur dalam koloni, tepi koloni, elevasi. Pada masing-masing media sendiri terdapat keanekaragaman dalam morfologi tersebut. Koloni bakteri dapat dengan mudah dibedakan dari koloni lainnya dengan adnya penampakan umum berupa lender dan agak mengkilap. Bakteri adalah salah satu contoh mikroorganisme yang penting dan memiliki bentuk yang beragam. Pada umumnya bakteri berhubungan dengan makanan. Adanya bakteri dalam bahan pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak diinginkan atau menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau dapat melangsungkan fermentasi yang menguntungkan.

  Kontaminasi dalam praktikum isolasi dan pemurnian mikroba dapat mungkin terjadi jika kondisi dari alat, bahan maupun prkatikan tidak steril. Oleh karena itu dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran ataupun saat menyebar mikroba ke dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak terjadi kontaminasi yang dapat merusak hasil percobaan. Setiap pada prkatikum kali ini, semua cawan biakan bahkan cawan control pun terkontaminasi hal ini dibuktikan pada cawan control terdapat koloni-koloni bakteri. Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting didalam mengendalikan mikroba.

 

  1. KESIMPULAN DAN SARAN
  1. Kesimpulan

Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni. Cara-cara pengisolasian mikroba dengan cara isolasi ke media padat dan isolasi ke media cair. Teknik-teknik isolasi ke media padat dengan cara agar miring, teknik sebar, teknik tuang, dan teknik gores.

  1. Saran

Dalam pelaksanaan praktikum, sebaiknya lebih memperhatikan dan lebih teliti lagi dalam setiap metode yang dilakukan, supaya hasilnya bisa sesuai dengan yang diharapkan. Dan untuk video nya sudah bagus. Tapi diharapkan untuk lebih detail lagi baik dari segi perekaman maupun pengeditan.

   


DAFTAR PUSTAKA

  • Ajlouni Said,dkk. 2006. Ultrasonication and Fresh Produce (Cos Lettuce) Preservation.
  • Journal of Food Science vol 71 Nr.2. Published on Web Institute of Food Technologists. JFS Food Microbilogy and Safety.
  • Plezar, michael. 1986. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakata :U dan D
  • Sandjaja B. 1994. Isolasi dan Identifikasi Mikroba. Jakarta : widiya medika
  • Schagel, Hans G. 1996. Mikrobiologi Umum. Jogja : gajah mada
  • Sutedjo, Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta : Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI PERHITUNGAN ANGKA LEMPENG TOTAL BAKTERI PADA SAMPEL JAMU