LAPORAN MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI ISOLASI BAKTERI DARI SAMPEL TANAH
LAPORAN
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
“ISOLASI
BAKTERI DARI SAMPEL TANAH”
DISUSUN:
NAMA :
ZUZI NOPRIANNI
NPM :
F0I020097
KELAS : 1 A
DOSEN PENGAMPUH : SUCI RAHMAWATI, S.Farm,Apt,M.Farm
LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
PRODI
D3 FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
BENGKULU
TAHUN
AKADEMIK 2020/2021
ISOLASI
BAKTERI DARI SAMPEL TANAH
- TUJUAN
Pratikum
ini bertujuan untuk mengamati bakteri yang ada didalam tanah dengan cara
isolasi.
- DASAR TEORI
Di dalam bidang ilmu mikrobiologi,
untuk dapat menelaah bakteri khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih
dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di
dalamnya hanya terdapat bakteri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya
kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang semacam ini biasanya dikenal dengan
istilah biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis
nutrient yang disyaratkan bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang
,menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri tersebut (Pelczar, 1986).
Mikroorganisme dapat diperoleh dari
lingkungan air, tanah, udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman, dan
hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, kapang, dan
sebagainya. populasi dari mikroba yang ada di lingkungan ini sangatlah beraneka
ragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga
berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang
akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya untuk mengisolasi DNA
mikroba yang dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap suatu
antibiotic (Ferdiaz, 1992).
Teknik isolasi mikroorganisme
adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya.
Pemisahan mikroorganisme dari lingkungan ini bertujuan untuk memperoleh biakan
bakteri yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri lainnya dan disebut
biakan murni. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba
dengan mikroba lainnya yang berasal dari camouran bermacam-macam mikroba. Hal
ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba
akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya (Nur dan Asnani, 2007).
Dikenal beberapa cara atau metode
untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang
paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang
didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies
individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis
sel yang dapat diamati (Afrianto, 2004).
Biakan murni diperlukan dalam
berbagai metode mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi
mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi, fisiologi, dan serologi
dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies (Dwijoseputro, 2005).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan isolasi mikroba yaitu
antara lain:
1. Sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi.
2. Tempat hidup atau asal mikrobatersebut.
3. Medium pertumbuhan yang sesuai.
4. Cara menginkubasi mikroba.
5. Cara menginokulasi mikroba.
6. Cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi telah
berupa kultur murni dan sesuai dengan yang dimaksud.
7. Cara memelihara agar mikroba yang telah diisolasi
tetap merupakan kultur murni.
Metode Isolasi
mikroba
Menurut hadioetomo (1993), ada dua
metode yang dilakukan untuk memperoleh biakan murni yaitu:
1. Metode
cawan gores
Metode ini mempunyai dua keuntungan, yanti menghemat
bahan dan waktu. metode cawan gores yang dilaksanakan dengan baik kebanyakan
akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
2. Metode
cawan tuang
Cara lain untuk memperoleh koloni murni dari
populasi campuran mikroorganisme adalah dengan mengencerkan specimen dalam
medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan (±50°C) yang kemudian
dicawankan. Karena konsentrasi sel-sel mikroba di dalam specimen pada umumnya
tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran perku dilakukan beberapa tahap
sehingga sekurang-kurangnya satu diantara cawan tersebut mengandung koloni
terpisah diatas permukaan ataupun di dalam agar. Metode ini memboroskan bahan
dan waktu namun tidak memerlukan keterampilan yang tinggi.
3. Teknik
sebar (spread plate)
Teknik isolasi mikroba dengan cara menyebarkan
mikroba pada permukaan media yang akan digunakan.
4. Teknik
pengenceran (dilution method)
Suatu sampel dari suatu suspense yang berupa
campuran bermacam-macam spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri.
Dari hasil pengenceran ini kemudian diambil kira-kira 1 mL untuk diencerkan
lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk
disebarkan pada suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan
beberapa koloni yang akan tumbuh dalam medium tersebut, akan tetapi mungkin
juga kita hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini
dapat kita jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin bahwa koloni tunggal
yang kita peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat
mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel.
5. Teknik
micromanipulator
Mengambil satu bakteri dengan mikropipet yang
ditempatkan dalam micromanipulator, kemudian ditempatkan dalam
micromanipulator, kemudian dipempatkan dalam medium encer untuk dibiakkan.
Proses pemisahan/pemurnian dari
mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,
misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang
hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal
dengan isolasi mikroba.
Berbagai
macam cara dalam mengisolasi mikroba, yaitu:
1. Isolasi pada agar cawan
Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan adalah
mengnecerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat
dipisahkan dari organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada
cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal. Terdapat
beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu: metode gores
kuadran, dan metode agar cawan tuang. Metode gores kuadran, merupakan metode
yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan isolasi mikroorganisme, dimana
setiap koloni berasal dari satu sel. Metode agar tuang berbeda dengan metode
gores kuadran, cawan tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan
didinginkan (50°C) yang kemudian dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan
sehingga pada cawan yang terakhir mengandung koloni-koloni yang terpisah diatas
permukaan/di dalam cawan.
2.
Isolasi pada medium cair
Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila mikroorganisme
tidak dapat tumbuh pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh
pada kultur cair. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa
serial pengenceran. Semakin tinggi pegenceran peluang untuk mendapatkan satu
sel semakin besar.
3.
Isolasi sel tunggal
Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk
mengisolasi sel mikroorganisme berukuran besar yang tidak dapat diisolasi
dengan metode agar cawan/medium cair. Sel mikroorganisme dilihat dengan
menggunakan perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan
dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat halus ataupun micromanipulator,
yang dilakukan secara aseptis.
- Alat dan Bahan
A.
Alat :
1.
Autoclave
2.
Erlemeyer
3.
Tabung reaksi
4.
Pipet tetes
5.
Hot plate
6.
Alumunium foil
7.
Timbangan digital
8.
Pembakar
bunsen/pembakar spiritus
9.
Beaker glass
10.
Cortex
11.
Rak tabung
reaksi
12.
Gelas ukur
13.
Cawan petri
14.
Inkubator
B.
Bahan :
1.
Nutrien agar
(NA)
2.
Tanah
3. Aquadest
- PROSEDUR KERJA
1.
Lakukan
sterilisasi semua alat yang digunakan.
2.
Bungkus semua
alat dengan koran.
3.
Masukkan kedal
autoclave, tutup dan kunci klep penutup.
4.
Nyalakan
autoclave, tunggu sampai suhu mencapai 121°C.
5.
Matikan
autoclave, buka katup udara autoclave.
6.
Buka clave
penutup autoclave dan keluarkan alat dengan hati-hati.
7.
Panaskan larutan
nutrien agar (NA) menggunakan kompor listrik ( hot plate) sambil di
putar-putar.
8.
Timbang tanah 10
gram menggunakan timbangan digital.
9.
Hidupkan lampu
busen atau lampu spiritus dengan tujuan membentuk ruang agar alat tidak
terkontaminasi oleh bakteri.
10. Larutkan 100 ml aquadest dengan 10 gram tanah.
11. Homogenkan menggunakan cortex.
12. Isi tabung reaksi dengan 9 ml aquadest dan beri
label 10^-1,10^-2 dalam 3 tabung reaksi yang berbeda.
13. Ambil 1 ml air tanah dan tambahkan ke masing-masing
tabung reaksi, homogenkan.
14. Panaskan bibir erlemeyer dengan pembakar bunsen.
15. Siapkan cawan petri dan tuangkan larutan NA
kira-kira setebal 1 cm, beri label 10, 10^-1, 10^-2.
16. Sisa NA didalm erlemeyer ditutup kembali menggunakan
alumunium foil dan simpan.
17. Ambil 2 tetes air tanah yang telah dihomogenkan
dengan aquadest dan tambahkan kedalam cawan petri 10^-1 dan 10^-2.
18. Tutup dan putar-putar agar tercampur rata.
19. Sedangkan label 10 tambahkan 2 tetes air tanah
(asli) lalu lakukan hal serupa seperti sebelumnya.
20. Masukan sampel ke inkubator simpan selama 24 jam
atau sampai bakteri berkembang.
21. Letakkan sampel dalam posisi terbalik.
22. Perhatikan perubahan yang terjadi dari hasil sampel
setelah 24 jam.
- HASIL
DAN PEMBAHASAN
a.
Hasil
Hasil setelah didiamkan selama 24 jam di dalam inkubator terlihat adanya perubahan yang terjadi ada pertumbuhan bakteri yang terbentuk.
b.
Pembahasan
Solasi merupakan metode yang
digunakan untuk memindahkan mikroorganisme yang terdapat di alam dan
menumbuhkannya pada medium buatan. Menurut Ghoni (2013) pentingnya mengisolasi
suatu mikroba dari lingkungan dikarenakan banyaknya mikroba yang sulit untuk
diamati atau dibedakan secara langsung menggunakan panca indera. Sehingga
dengan isolasi akan mempermudah untuk melihat dan mengamati bentuk-bentuk pertumbuhan
mikroba pada beberapa medium serta dapat melihat morfologi dari mikroba
tersebut.
Pada pratikum ini sebelum melakukan
pratikum sebaiknya semua alat laboratorium yang akan digunakan dilakukan
sterilisasi terlebih dahulu, metode yang kami gunakan yaitu menggunakan
autoclave.
Pada pratikum ini kami menggunakan
media pertumbuhan bakteri yaitu nutrien agar (NA). Pada pratikum ini juga
sebelum melakukan pratikum kami menghidupkan atau menggunakan pembakar busen
atau pembakar spiritus yang bertujuan untuk membentuk ruang agar alat tidak terkontaminasi
oleh bakteri.
Praktikum isolasi mikroba ini
mengambil sampel tanah dan dengan metode pengenceran. Tujuan dari metode
pengenceran yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi
dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung
kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel.
Pengenceran ini bertujuan untuk
mempermudah dalam perhitungan jumlah koloni mikroba yang tumbuh, baik warna
maupun karakteristik lainnya. Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa
bentuk, tepian, warna dan karakteristik dari bakteri. Untuk bakteri, bentuknya
ada yang bundar, rizoid, tidak beraturan dan menyebar dengan yang tepian
siliat, berlekuk, bercabang, berombak, dan licin. Warna yang dapat dilihat dari
koloni bakteri pada sampel ini adalah semua berwarna putih susu dan elevasi
pada semua sampel ini datar da nada pula yang cembung.
Bakteri adalah salah satu contoh
mikroorganisme yang penting dan memiliki bentuk yang beragam. Pada umumnya
bakteri berhubungan dengan makanan. Adanya bakteri dalam bahan pangan dapat
mengakibatkan pembusukan yang tidak diinginkan atau menimbulkan penyakit yang
ditularkan melalui makanan atau dapat melangsungkan fermentasi yang
menguntungkan.
Kontaminasi dalam praktikum isolasi
bakteri dapat mungkin terjadi jika kondisi dari alat, bahan maupun praktikan
tidak steril. Oleh karena itu dalam setiap prosedur kerja, baik saat
pengenceran ataupun saat menyebar mikroba ke dalam medium perlu kehati-hatian
agar tidak terjadi kontaminasi yang dapat merusak hasil percobaan.
- KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Isolasi merupakan cara untuk
memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga
diperoleh kultur murni. Cara-cara pengisolasian mikroba dengan cara isolasi ke
media padat dan isolasi ke media cair. Teknik-teknik isolasi ke media padat
dengan cara agar miring, teknik sebar, teknik tuang, dan teknik gores.
Isolasi merupakan metode yang
digunakan untuk memindahkan mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya
pada medium buatan. Semakin tinggi tingkat pengenceran maka semakin sedikit
jumlah mikroba yang di hasilkan. Media NA dengan sampel tanah hanya terdapat sedikit koloni bakteri.
B. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum,
sebaiknya lebih memperhatikan dan lebih teliti lagi dalam setiap metode yang
dilakukan, supaya hasilnya bisa sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi akseptis
juga harus diperhatikan, baik dari praktikan maupun alat-alat yang akan
digunakan, untuk mengurangi adanya kontaminasi dari luar (udara). Cobalah dalam
pratikum digunakan teknik isolasi yang lain contohnya tekik gores atau teknik
taburan.
DAFTAR
PUSTAKA
- Plezar,
michael. 1986. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakata :U dan D
- Sandjaja
B. 1994. Isolasi dan Identifikasi Mikroba. Jakarta : widiya medika
- Schagel,
Hans G. 1996. Mikrobiologi Umum. Jogja : gajah mada
- Sutedjo,
Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta : Jakarta
- Hadioetomo,
R. S., 1985, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, Jakarta : PT. Gramedia.
- Fardias,
S., 1992. Mikrobiologi Pangan. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor.
Komentar
Posting Komentar